Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 04:18:00【Sehat】149 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(458)
Artikel Terkait
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
- Pemkot Makassar
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi
- Jarang diketahui, ini deretan khasiat bawang putih bagi tubuh
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
Resep Populer
Rekomendasi

Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III

Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit

Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan

Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG

Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya

Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan